Minggu, 30 September 2012

KEAJAIBAN AIR DAN PERSEPSI DIRI

Masaru Emoto berhasil membuktikan bahwa air bisa merespon kata-kata, suara, bahkan berpengaruh menyehatkan seseorang dan menyejahterakan bumi ini. Hasil penelitian Masaru Emoto diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dan diterbitkan MQS Publishing, Juni, 2006, The True Power Of Water, Hikmah Air dalam Olahjiwa. Secara terpisah Aa Gym menyebutkan bahwa apa yang dilakukan oleh Masaru Emoto sungguh menakjubkan karena membuktikan bahwa air itu ternyata “hidup” dan dapat merespon apa yang disampaikan manusia kepadanya.
Dalam sejarahnya, air juga pernah digunakan oleh Rasulullah SAW. untuk pengobatan. Saat itu Rasulullah berdoa dan memercikkan air ke tubuh orang yang sakit. Selain itu, Allah juga telah mengaruniakan tempat suci di Mekah berupa sumber mata air yang tidak pernah kering sepanjang zaman yaitu air Zamzam, yang konon dalam penelitian Dr. Masaru Emoto juga menunjukkan foto kristal heksagonal sangat sempurna. (Dulu…saya tidak percaya dengan pengobatan air yang didoakan, setelah saya mendapatkan informasi ini saya yakin bahwa air dapat diisi dengan doa kita).
Air yang diberi informasi akhlak buruk akan merespon dengan merusakkan strukturnya menjadi tidak beraturan. Sebaliknya, air yang diberi informasi akhlak baik akan merespon dengan membentuk pola heksagonal yang terbukti merupakan struktur air paling baik dan paling sehat. Hikmah yang dapat kita simpulkan disini ialah, pada hakekatnya manusia memang harus berakhlak baik kepada air, dimana manusia sendiri unsur pembentuk terbesarnya, sekitar 70%, adalah air.
Berkaitan dengan hal ini, Tung Desem Waringin (The Most Powerfull People and Idea in Bussines 2005 versi majalah SWA dan penulis buku Financial Revolution) menyatakan, hasil penelitian Masaru Emoto itu secara menyakinkan dan ilmiah telah menyambungkan missink link tentang bagaimana doa, pikiran, dan kata-kata positif berdampak pada kesehatan dan kesejahteraan seseorang. Doa dan kata-kata positif, ungkap Tung Desem Waringin, membuat kristal air menjadi bagus sehingga manusia yang terdiri dari 70% air juga menjadi baik.
Hal senada pernah diungkapkan pula oleh seorang pakar aura yang cukup terkenal di Jakarta. Menurut Tom Suhalim, seseorang memiliki aura yang berbeda ketika sudah dan sebelum meminum air yang mengandung heksagonal.
Beberapa pakar air lainnya, menyarankan masyarakat untuk melakukan uji coba sendiri yakni dengan menggunakan ikan yang dimasukkan ke dalam air biasa dan air yang mengandung heksagonal selama 7 hari. Selain itu, bisa juga mencoba merendam telur atau taoge selama 7 hari di air biasa dan air heksagonal.

Wujud Heksagonal
Air Heksagonal ini sebenarnya pernah dungkap oleh mantan kepala Departemen Kesehatan Jiwa RSPAD Gatot Subroto, Jakarta, Dr. dr. Tb. Erwin Kusuma, Sp. KJ. Dalam tulisannya di majalah Intisari (April 2002), purnawirawan TNI AD berpangkat kolonel itu menulis, istilah heksagonal berasal dari bahasa Yunani, hex bermakna enam, sedangkan gonia adalah sudut. Jadi pengertian heksagonal yakni air yang wujudnya bersegi enam.
Air Heksagonal adalah air yang bila dibekukan menjadi es, kristalnya (0.4-0.7 mm) bersudut enam teratur (geometris) karena air ini semuanya (homogen) terdiri atas gugus enam molekul.
Gugus yang paling stabil (empat titik kohesi), sferoid (bulat), dan terkecil, sehingga mudah masuk ke dalam sel tubuh untuk membawa zat nutrisi dan mengambil limbah serta racun untuk dikeluarkan.
Air Heksagonal berenergi sinar elektromagnetik FIR (Far Infra-red Rays) dengan panjang gelombang 6 sampai 14 mikron, mengandung mikromineral atau trace elements, sehingga dapat memantulkan sinar dari alam yang masuk ke dalam air.
Air Heksagonal terbentuk dari enam molekul, menjadi bentuk molekul yang terkecil, dengan kesatuan kluster yang paling stabil. Ikatannya juga cenderung kecil dan stabil yakni 60,816 Hz. Karena kluster airnya paling kecil, air heksagonal dapat langsung menyerap ke dalam sel tubuh, memberi nutrisi ke dalam sel dan mengangkut sisa pembuangan dari dalam sel tubuh. Ketika sel-sel tubuh manusia dalam keadaan sehat, tubuh manusia juga menjadi sehat.
Sebaliknya, air pentagonal itu kluster airnya besar (ikatannya cenderung besar yaitu 120 Hz), sehingga sulit diserap ke dalam sel tubuh, dan sangat sulit memberi nutrisi pada sel-sel tubuh. Dalam kondisi sel menurun dapat menimbulkan penyakit.
Dalam kaitannya dengan spiritualitas, terutama Islam, bukti-bukti yang diungkap oleh Dr. Masaru Emoto dalam bukunya dengan memperlihatkan foto air yang merespon kata-kata, gambar, maupun suara, ternyata sejalan dengan apa yang telah difirmankan Allah SWT antara lain dalam Surat Al Anbiya: ayat 30, dan disabdakan Rasulullah Saw.
·         Disadur oleh Devi. R. A . dari Achmad Setiyaji, wartawan PR - Heksagonalisasi Kesalehan Sosial - dalam Opini Harian Pikiran Rakyat, 8 Juli 2006.

Keajaiban Air

“Dan Kami ciptakan dari air segala sesuatu yang hidup.” (QS. Al Anbiya : 30).Dalam kitab-kitab tafsir klasik, ayat tadi diartikan bahwa tanpa air semua akan mati kehausan. Tetapi di Jepang, Dr. Masaru Emoto dari Universitas Yokohama dengan tekun melakukan penelitian tentang perilaku air.
Air murni dari mata air di Pulau Honshu dido’akan secara agama Shinto, lalu didinginkan sampai -5 derajat C di laboratorium, lantas difoto dengan mikroskop elektron dengan kamera kecepatan tinggi. Ternyata molekul air membentuk kristal segi enam yang indah.
Percobaan diulangi dengan membacakan kata, “Arigato (terima kasih dalam bahasa Jepang)” di depan botol air tadi. Kristal kembali membentuk sangat indah. Lalu dicoba dengan menghadapkan tulisan huruf Jepang, “Arigato”. Kristal membentuk dengan keindahan yang sama. Selanjutnya ditunjukkan kata “setan”, kristal berbentuk buruk. Diputarkan musik Symphony Mozart, kristal muncul berbentuk bunga. Ketika musik heavy metal diperdengarkan, kristal hancur.
Ketika 500 orang berkonsentrasi memusatkan pesan “peace” di depan sebotol air, kristal air tadi mengembang bercabang-cabang dengan indahnya. Dan ketika dicoba dibacakan do’a Islam, kristal bersegi enam dengan lima cabang daun muncul berkilauan. Subhanallah.
Dr. Emoto akhirnya berkeliling dunia melakukan percobaan dengan air di Swiss, Berlin, Prancis, Palestina, dan ia kemudian diundang ke Markas Besar PBB di New York untuk mempresentasikan temuannya pada bulan Maret 2005 lalu.
Ternyata air bisa “mendengar” kata-kata, bisa “membaca” tulisan, dan bisa “mengerti” pesan. Dalam bukunya The Hidden Message in Water, Dr. Masaru Emoto menguraikan bahwa air bersifat bisa merekam pesan, seperti pita magnetik atau compact disk.
Semakin kuat konsentrasi pemberi pesan, semakin dalam pesan tercetak di air. Air bisa mentransfer pesan tadi melalui molekul air yang lain. Barangkali temuan ini bisa menjelaskan, kenapa air putih yang dido’akan bisa menyembuhkan si sakit.
Dulu, hal tersebut kita anggap musyrik, atau paling sedikit kita anggap sekadar sugesti, tetapi ternyata molekul air itu menangkap pesan do’a kesembuhan, menyimpannya, lalu vibrasinya merambat kepada molekul air lain yang ada di tubuh si sakit.
Tubuh manusia memang 75% terdiri atas air. Otak 74,5% air. Darah 82% air. Tulang yang keras pun mengandung 22% air. Air putih galon di rumah, bisa setiap hari dido’akan dengan khusyu kepada Allah, agar anak yang meminumnya shaleh, sehat, dan cerdas, dan agar suami yang meminum tetap setia. Air tadi akan berproses di tubuh meneruskan pesan kepada air di otak dan pembuluh darah.
Dengan izin Allah, pesan tadi akan dilaksanakan tubuh tanpa kita sadari. Bila air minum di suatu kota dido’akan dengan serius untuk keshalehan, insya Allah semua penduduk yang meminumnya akan menjadi baik dan tidak beringas.
Rasulullah SAW bersabda, “Zamzam lima syuriba lahu”, “Air zamzam akan melaksanakan pesan dan niat yang meminumnya.” Barangsiapa minum supaya kenyang, dia akan kenyang. Barangsiapa minum untuk menyembuhkan sakit, dia akan sembuh.
Subhanallah… Pantaslah air zamzam begitu berkhasiat, karena dia menyimpan pesan do’a jutaan manusia selama ribuan tahun sejak Nabi Ibrahim AS.
Bila kita renungkan berpuluh ayat Al-Qur’an tentang air, kita akan tersentak bahwa Allah rupanya selalu menarik perhatian kita kepada air. Bahwa air tidak sekadar benda mati. Dia menyimpan kekuatan, daya rekam, daya penyembuh, dan sifat-sifat aneh lagi yang menunggu disingkap manusia. Islam adalah agama yang paling melekat dengan air.
Shalat wajib perlu air wudhu 5 kali sehari. Habis bercampur, suami istri wajib mandi. Mati pun wajib dimandikan. Tidak ada agama lain yang menyuruh memandikan jenazah, malahan ada yang dibakar.
Tetapi kita belum melakukan dzikir air. Kita masih perlakukan air tanpa respek. Kita buang secara mubazir, bahkan kita cemari. Astaghfirullah.
Seorang ilmuwan Jepang telah merintis. Ilmuwan muslim harus melanjutkan kajian kehidupan ini berdasarkan Al-Qur’an dan hadits. Wallahu a’lam. *)
Lepas dari kebenaran akan hal yang dibahas di atas ini, kita hanya boleh percaya bahwa jika Allah berkehendak atas sesuatu, pasti terjadilah. Dan semua itu hanya Allah yang tahu. Semoga kita sekalian diberikan petunjuk oleh Allah dan diperlihatkan kebenaran yang sebenar-benarnya oleh Allah Swt. Amin. (Jaka)

Air Tambah itu adalah Air Hexagonal
بسم الله الرحمن الرحيم | وَجَعَلنا منَ المَآءِ كلّ شيْءٍ حَي
Artinya: “dari air kami jadikan segala sesuatu yang hidup.” (Al Anbiyaa:30)
Air Hexagonal adalah air yang memiliki karakter hexagonal seperti bangun di samping ini. Pada dunia pesantren air ini dikenal dengan air tambah, atau orang banten menyebutkan “banyu putih”. Bagi yang mempercayainya, air yang telah diberi do’a-do’a sering dipakai sebagai perantara dalam menolong orang sakit, fisik maupun non fisik. Atau hanya dijadikan air minum saja. Dalam setiap pengajian, dzikir, atau khataman qur’an, para jama’ah membawa air aqua atau air matang yang ditempat di dalam botol atau wadah lainnya. Kemudian air ini diletakkan di tengah-tengah jama’ah yang tengah melaksanakan dzikir. Bagi kalangan non pesantren memandang air ini bermacam-macam: ada yang menyebutnya syirik ada yang mengnggap hal yang diluar jangkauan. Dalam artikel ini saya ingin berdiskusi bahwa ternyata “banyu putih” ini identik dengan air hexagonal.
 Tidaklah Allah menciptakan sesuatu dengan sia-sia. Apalagi dalam pencip­taan air, hampir 80% tubuh manusia terdiri dari air. Bahkan alam dunia ini awalnya adalah air. Manusia pun berasal dari air. Namun dalam hasil obrolan ini tidak membicarakan pencip­taan manu­sia dari air, melain­kan Air Hexagonal. Konon air hexa­gonal kini ba­nyak dijual di pasaran. Ia adalah air yang memiliki susunan hexagonal yaitu sifat yang secara metafisik buakn secara ki­mia­wi dimana susunannya mirip rumah tawon madu. Bentuk Hexa­gonal yang segi enam ini ternyata menurut sebuah penelitian tidak begitu saja terbentuk dengan baik sebab sifat hexa­gonal yang ada dalam air ini terpe­nga­ruh oleh keadaan seki­tarnya.
Di dalam fisik Exagonal yang terda­pat dalam cairan mampu bertahan ribuan tahun dan tidak pernah basi. Salah satu contoh cairan hexagonal murni dan dapat bertahan ribuan tahun tidak basi adalah cairan madu. Apa­kah hexagonal terdapat dalam cairan selain madu dan bagai­mana cara membuatnya. Apakah ada bukti ilmiyah yang mendukung per­nyata­an tersebut.
Peneliti Air Hexagonal
Untuk membuktikan asumsi bahwa air hexagonal dapat terbentuk de­ngan baik manakala merekam suara-suara yang baik dan sebalik­nya hexago­nalnya buruk jika merekam suara yang tidak baik, alangkah baiknya kita bisa melihat hasil dari penelitian seorang professor non Muslim dari Jepang. Penelitian ini untuk menjawab asumsi diatas sehingga dapat dibuktikan secara ilmiyah. Penelitian ini dikerjakan antara tahun 2005-2006.
Dalam penelitian yang ini, sang profes­sor me­nyiap­kan meneliti dua wadah air yang ada unsur exagonalnya. Tujuan penelitian ini ada­lah untuk menge­tahui dampak dari suara yang dialiri unsur-unsur luar seperti ucapan kata-kata jorok, menje­lak­kan orang, berbohong kemudian sete­lah bebe­ra­pa menit buru-buru ditutup rapat. Para wadah air kedua, diisi de­ngan kata-kata yang lembut puisi yang indah, kalimat puji-pujian; kalimah yang lemah lembut lalu segera ditutup rapat kemudian dima­sukkan ke dalam freezer untuk dibuat es.
Setelah air tersebut membeku, gum­pal­an esnya diteliti dan difoto untuk mengeta­hui sifat-sifat mole­kul­nya, Dengan heran campur kaget sang professor melihat dengan jelas ka­rakter dua buah air yang berbeda sifatnya: Wadah yang pertama yang berisi air yang merekam suara yang jelek seperti musik keras, mantra-mantra, doa-doa orang non muslim dan lain-lain ternyata bentuk exago­nal­nya jelek sekali tidak ber­arturan. Wadah yang kedua, yang di dalam­nya terdapat air yang merekam kali­mah dzikir kali­mah-kalimah in­dah, puji-pujian, shala­wat, tahlilan dan lain-lain, susun­an hexa­­­go­nalnya lebih rapih dan indah sekali.
Masih belum puas, sang professor pena­saran lalu setelah es ini mencair bukan karena kimia airnya tetapi benar-benar dari suara yang tere­kam tersebut, maka ketika dicoba dimasuki sebuah jarum, alangkah lebih kagetnya, ternyata air yang memiliki susunan hexagonal yang baik, ketika dimasuki jarum tidak sam­pai tenggelam. Penelitian ini terang­kum dalam sebuah buku hasil pene­litiannya.
Dari hasil penelitian orang jepang ini, setidaknya kebiasaan orang-orang yang suka membawa air dalam botol-botol minuman ringan atau teko, yang dile­takkan di te­ngah-tengah orang-orang ber­dzikir yang tentunya di dalamnya dibaca­kan doa-doa yang bagus, air terse­but mampu merekam kalimah-kalimah bagus sehingga boleh jadi akan terben­tuk susunan hexagonal yang rapih dan indah. Air ini bagus untuk diminum baik untuk konsumsi sendiri, anak atau keluarga.
Air Zam-zam
Air zaman-zam adalah satu-satunya air yang memiliki sifat Hexagonal yang paling baik di dunia. Sehingga kita bisa melihat jutaan orang Islam yang pergi haji dipersi­lahkan memi­num air ini dan diizin­kan untuk dibawa pulang sebagai oleh-oleh untuk keluarga dan te­tang­ga. Ala­san­nya adalah karena sifat kemurian hexagonalnya. Sebab Air ini tidak mere­kam suara apa-apa di dalam masjid yang terekam adalah suara-suara orang beribadah, bertasbih, Al Qur’an dan lain-lain. Tentu saja mata air yang ada di dalam Mesjid ini tidak merekam suara-suara yang tidak baik karena tanahnya yang dijaga oleh Allah. Karena kehe­batan air zam-zam ini, para ulama banyak yang meneliti air zam-zam dan hasilnya ternyata sangat bagus.
Membuat Air Mirip Zam-zam
Air zam-zam terdadapat di tanah haram nun jauh di negeri Arab. Tidak mudah untuk mendapatkan air dari sana karena mesti menge­luarkan biaya mahal. De­ngan begitu, adakah air yang mirip zam-zam di wilayah dekat dengan kita. Seti­dak­nya air yang bisa terbentuk hexago­nal yang bagus. Dimanakah sumber-sum­bernya dan bagaimana cara mem­buat air hexagonal sendiri. Ada dua sumber air yang bagus untuk bisa memiliki sifat pisik exagonal:
1.      Mata air dari Gua yang diziarahi umat Islam
Ternyata ulama sekian ratus tahun yang lalu yang telah meneliti zam-zam ini, sangat bermanfaat. Bagai­ma­na dengan air yang jauh dari Mekkah. Bagaimana untuk merubah air ini agar mendekati dengan air zam-zam. Dijelaskan dalam beberapa kitab, bahwa air yang tidak merekam apa-apa adalah mata air yang ada di gua yang diziarahi orang Islam. Di sana hanya merekam suara-suara shalawat, tidak ada dangdut, dll. Berarti air ini masih murni apa lagi jika air yang masih menetes sangat murni karena belum merekam kata-kata lain selain shalawat dll.
Ambillah air ini dan sebelum ditutup bacakan ayat-ayat al qur’an, lalu ditutup dan bawa pulang. Begitu sampai di rumah dan hendak dibuka sebaiknya te­ngah malam dan bacakan saja kali­mah-kalimah yang baik, ketikda tidak ada suara apa-apa. Sampai di situ, silah­kan diminum dan anggap saja dari Mas­jidil Haram tu­tup lagi dan buktikan khasiat­nya. Demi­kian kata pengarang kitab.
2.      Air Hujan
Yang belum tembus merekam suara selain tasbih guruh dan malaikat adalah air hujan. Karena suara hujan yang disertai dengan gledek dan petir yang keras merupakan tasbihnya para Malai­kat. Sebagaimana Al Qur’an menyebut­kan:
ويسبح الرعد بحمده والملائكة من خيفته
Artinya: “Dan guruh itu bertasbih dengan memuji Allah, (demikian pula) para malaikat Karena takut kepada-Nya,” (Ar Ra’du: 13)
Air hujan ini sangat bagus sekali dari sisi exagonalnya. Dibandingkan dengan air murni dari pegunungan (semcam aqua) tidak ada apa-apanya sebab air pegu­nungan ini secara terbuka mam­pu me­re­kam suara-suara bohong, jeritan ma­nusia, suara-suara mesin dan lain-lain.

Bacaan Hexagonal
Bacaan apakah yang baik pada air exa­gonal murni. Untuk bacaan-bacaaan ini sebenarnya amat tertentu dan bagi orang-orang tertentu karena harus ada gurunya. Ada ba­ca­an untuk mencerdas­kan, untuk mem­beri efek kesehatan dan lain-lain. Namun bagi para pengamal toriqah ba­caan yang telah diajarkan guru meru­pakan bacaan yang palnig tepat! misalnya ba­caan hataman, wiridan ma­liah sehari-hari maka akan mampu menciptakan air yang memiliki hexago­nal yang bagus yang Insya Allah berdam­pak luar biasa.
Pengalaman seorang guru, ketika ada muridnya yang sering pergi ke luar negeri karena sering terlibat dalam dalam forum internasional suatu ketika pikiran orang ini sering blank; tidak inget apa-apa padahal persiapannya su­dah matang. Lalu orang ini disarankan meminim air hujan yang telah diberi bacaan tertentu. Beerapa hari kemudian, orang ini sering menepon dan masalah blank spot pikirannya tidak terjadi lagi. Ini adalah bukti dari hexagonal yang ada dalam air hujan

0 komentar:

About This Blog

Blog Archive

  © Blogger templates The Professional Template by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP