KEAJAIBAN AIR DAN PERSEPSI DIRI
Masaru
Emoto berhasil membuktikan bahwa air bisa merespon kata-kata, suara,
bahkan berpengaruh menyehatkan seseorang dan menyejahterakan bumi ini.
Hasil penelitian Masaru Emoto diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia
dan diterbitkan MQS Publishing, Juni, 2006, The True Power Of Water, Hikmah Air dalam Olahjiwa.
Secara terpisah Aa Gym menyebutkan bahwa apa yang dilakukan oleh Masaru
Emoto sungguh menakjubkan karena membuktikan bahwa air itu ternyata
“hidup” dan dapat merespon apa yang disampaikan manusia kepadanya.
Dalam
sejarahnya, air juga pernah digunakan oleh Rasulullah SAW. untuk
pengobatan. Saat itu Rasulullah berdoa dan memercikkan air ke tubuh
orang yang sakit. Selain itu, Allah juga telah mengaruniakan tempat suci
di Mekah berupa sumber mata air yang tidak pernah kering sepanjang
zaman yaitu air Zamzam, yang konon dalam penelitian Dr. Masaru Emoto
juga menunjukkan foto kristal heksagonal sangat sempurna. (Dulu…saya
tidak percaya dengan pengobatan air yang didoakan, setelah saya
mendapatkan informasi ini saya yakin bahwa air dapat diisi dengan doa
kita).
Air
yang diberi informasi akhlak buruk akan merespon dengan merusakkan
strukturnya menjadi tidak beraturan. Sebaliknya, air yang diberi
informasi akhlak baik akan merespon dengan membentuk pola heksagonal
yang terbukti merupakan struktur air paling baik dan paling sehat.
Hikmah yang dapat kita simpulkan disini ialah, pada hakekatnya manusia
memang harus berakhlak baik kepada air, dimana manusia sendiri unsur
pembentuk terbesarnya, sekitar 70%, adalah air.
Berkaitan dengan hal ini, Tung Desem Waringin (The Most Powerfull People and Idea in Bussines 2005 versi majalah SWA dan penulis buku Financial Revolution) menyatakan, hasil penelitian Masaru Emoto itu secara menyakinkan dan ilmiah telah menyambungkan missink link
tentang bagaimana doa, pikiran, dan kata-kata positif berdampak pada
kesehatan dan kesejahteraan seseorang. Doa dan kata-kata positif, ungkap
Tung Desem Waringin, membuat kristal air menjadi bagus sehingga manusia
yang terdiri dari 70% air juga menjadi baik.
Hal
senada pernah diungkapkan pula oleh seorang pakar aura yang cukup
terkenal di Jakarta. Menurut Tom Suhalim, seseorang memiliki aura yang
berbeda ketika sudah dan sebelum meminum air yang mengandung heksagonal.
Beberapa
pakar air lainnya, menyarankan masyarakat untuk melakukan uji coba
sendiri yakni dengan menggunakan ikan yang dimasukkan ke dalam air biasa
dan air yang mengandung heksagonal selama 7 hari. Selain itu, bisa juga mencoba merendam telur atau taoge selama 7 hari di air biasa dan air heksagonal.
Wujud Heksagonal
Air
Heksagonal ini sebenarnya pernah dungkap oleh mantan kepala Departemen
Kesehatan Jiwa RSPAD Gatot Subroto, Jakarta, Dr. dr. Tb. Erwin Kusuma,
Sp. KJ. Dalam tulisannya di majalah Intisari (April 2002), purnawirawan
TNI AD berpangkat kolonel itu menulis, istilah heksagonal berasal dari
bahasa Yunani, hex bermakna enam, sedangkan gonia adalah sudut. Jadi pengertian heksagonal yakni air yang wujudnya bersegi enam.
Air
Heksagonal adalah air yang bila dibekukan menjadi es, kristalnya
(0.4-0.7 mm) bersudut enam teratur (geometris) karena air ini semuanya
(homogen) terdiri atas gugus enam molekul.
Gugus yang paling stabil (empat titik kohesi), sferoid
(bulat), dan terkecil, sehingga mudah masuk ke dalam sel tubuh untuk
membawa zat nutrisi dan mengambil limbah serta racun untuk dikeluarkan.
Air Heksagonal berenergi sinar elektromagnetik FIR (Far Infra-red Rays) dengan panjang gelombang 6 sampai 14 mikron, mengandung mikromineral atau trace elements, sehingga dapat memantulkan sinar dari alam yang masuk ke dalam air.
Air
Heksagonal terbentuk dari enam molekul, menjadi bentuk molekul yang
terkecil, dengan kesatuan kluster yang paling stabil. Ikatannya juga
cenderung kecil dan stabil yakni 60,816 Hz. Karena kluster airnya paling
kecil, air heksagonal dapat langsung menyerap ke dalam sel tubuh,
memberi nutrisi ke dalam sel dan mengangkut sisa pembuangan dari dalam
sel tubuh. Ketika sel-sel tubuh manusia dalam keadaan sehat, tubuh
manusia juga menjadi sehat.
Sebaliknya,
air pentagonal itu kluster airnya besar (ikatannya cenderung besar
yaitu 120 Hz), sehingga sulit diserap ke dalam sel tubuh, dan sangat
sulit memberi nutrisi pada sel-sel tubuh. Dalam kondisi sel menurun
dapat menimbulkan penyakit.
Dalam
kaitannya dengan spiritualitas, terutama Islam, bukti-bukti yang
diungkap oleh Dr. Masaru Emoto dalam bukunya dengan memperlihatkan foto
air yang merespon kata-kata, gambar, maupun suara, ternyata sejalan
dengan apa yang telah difirmankan Allah SWT antara lain dalam Surat Al
Anbiya: ayat 30, dan disabdakan Rasulullah Saw.
· Disadur oleh Devi. R. A . dari Achmad Setiyaji, wartawan PR - Heksagonalisasi Kesalehan Sosial - dalam Opini Harian Pikiran Rakyat, 8 Juli 2006.
Keajaiban Air
“Dan Kami ciptakan dari air segala sesuatu yang hidup.” (QS. Al Anbiya : 30).Dalam
kitab-kitab tafsir klasik, ayat tadi diartikan bahwa tanpa air semua
akan mati kehausan. Tetapi di Jepang, Dr. Masaru Emoto dari Universitas
Yokohama dengan tekun melakukan penelitian tentang perilaku air.
Air
murni dari mata air di Pulau Honshu dido’akan secara agama Shinto, lalu
didinginkan sampai -5 derajat C di laboratorium, lantas difoto dengan
mikroskop elektron dengan kamera kecepatan tinggi. Ternyata molekul air
membentuk kristal segi enam yang indah.
Percobaan
diulangi dengan membacakan kata, “Arigato (terima kasih dalam bahasa
Jepang)” di depan botol air tadi. Kristal kembali membentuk sangat
indah. Lalu dicoba dengan menghadapkan tulisan huruf Jepang, “Arigato”.
Kristal membentuk dengan keindahan yang sama. Selanjutnya ditunjukkan
kata “setan”, kristal berbentuk buruk. Diputarkan musik Symphony Mozart,
kristal muncul berbentuk bunga. Ketika musik heavy metal
diperdengarkan, kristal hancur.
Ketika
500 orang berkonsentrasi memusatkan pesan “peace” di depan sebotol air,
kristal air tadi mengembang bercabang-cabang dengan indahnya. Dan
ketika dicoba dibacakan do’a Islam, kristal bersegi enam dengan lima cabang daun muncul berkilauan. Subhanallah.
Dr.
Emoto akhirnya berkeliling dunia melakukan percobaan dengan air di
Swiss, Berlin, Prancis, Palestina, dan ia kemudian diundang ke Markas
Besar PBB di New York untuk mempresentasikan temuannya pada bulan Maret
2005 lalu.
Ternyata
air bisa “mendengar” kata-kata, bisa “membaca” tulisan, dan bisa
“mengerti” pesan. Dalam bukunya The Hidden Message in Water, Dr. Masaru
Emoto menguraikan bahwa air bersifat bisa merekam pesan, seperti pita
magnetik atau compact disk.
Semakin
kuat konsentrasi pemberi pesan, semakin dalam pesan tercetak di air.
Air bisa mentransfer pesan tadi melalui molekul air yang lain.
Barangkali temuan ini bisa menjelaskan, kenapa air putih yang dido’akan
bisa menyembuhkan si sakit.
Dulu,
hal tersebut kita anggap musyrik, atau paling sedikit kita anggap
sekadar sugesti, tetapi ternyata molekul air itu menangkap pesan do’a kesembuhan, menyimpannya, lalu vibrasinya merambat kepada molekul air lain yang ada di tubuh si sakit.
Tubuh manusia memang 75% terdiri atas air. Otak 74,5% air. Darah
82% air. Tulang yang keras pun mengandung 22% air. Air putih galon di
rumah, bisa setiap hari dido’akan dengan khusyu kepada Allah, agar anak
yang meminumnya shaleh, sehat, dan cerdas, dan agar suami yang meminum
tetap setia. Air tadi akan berproses di tubuh meneruskan pesan kepada
air di otak dan pembuluh darah.
Dengan
izin Allah, pesan tadi akan dilaksanakan tubuh tanpa kita sadari. Bila
air minum di suatu kota dido’akan dengan serius untuk keshalehan, insya
Allah semua penduduk yang meminumnya akan menjadi baik dan tidak
beringas.
Rasulullah
SAW bersabda, “Zamzam lima syuriba lahu”, “Air zamzam akan melaksanakan
pesan dan niat yang meminumnya.” Barangsiapa minum supaya kenyang, dia
akan kenyang. Barangsiapa minum untuk menyembuhkan sakit, dia akan
sembuh.
Subhanallah… Pantaslah air zamzam begitu berkhasiat, karena dia menyimpan pesan do’a jutaan manusia selama ribuan tahun sejak Nabi Ibrahim AS.
Bila
kita renungkan berpuluh ayat Al-Qur’an tentang air, kita akan tersentak
bahwa Allah rupanya selalu menarik perhatian kita kepada air. Bahwa air
tidak sekadar benda mati. Dia menyimpan kekuatan, daya rekam, daya
penyembuh, dan sifat-sifat aneh lagi yang menunggu disingkap manusia.
Islam adalah agama yang paling melekat dengan air.
Shalat wajib perlu air wudhu 5 kali sehari. Habis
bercampur, suami istri wajib mandi. Mati pun wajib dimandikan. Tidak
ada agama lain yang menyuruh memandikan jenazah, malahan ada yang
dibakar.
Tetapi kita belum melakukan dzikir air. Kita masih perlakukan air tanpa respek. Kita buang secara mubazir, bahkan kita cemari. Astaghfirullah.
Seorang
ilmuwan Jepang telah merintis. Ilmuwan muslim harus melanjutkan kajian
kehidupan ini berdasarkan Al-Qur’an dan hadits. Wallahu a’lam. *)
Lepas
dari kebenaran akan hal yang dibahas di atas ini, kita hanya boleh
percaya bahwa jika Allah berkehendak atas sesuatu, pasti terjadilah. Dan
semua itu hanya Allah yang tahu. Semoga kita sekalian diberikan
petunjuk oleh Allah dan diperlihatkan kebenaran yang sebenar-benarnya
oleh Allah Swt. Amin. (Jaka)
Air Tambah itu adalah Air Hexagonal
بسم الله الرحمن الرحيم | وَجَعَلنا منَ المَآءِ كلّ شيْءٍ حَي
Artinya: “dari air kami jadikan segala sesuatu yang hidup.” (Al Anbiyaa:30)
Artinya: “dari air kami jadikan segala sesuatu yang hidup.” (Al Anbiyaa:30)
Air
Hexagonal adalah air yang memiliki karakter hexagonal seperti bangun di
samping ini. Pada dunia pesantren air ini dikenal dengan air tambah,
atau orang banten menyebutkan “banyu putih”. Bagi yang mempercayainya,
air yang telah diberi do’a-do’a sering dipakai sebagai perantara dalam
menolong orang sakit, fisik maupun non fisik. Atau hanya dijadikan air
minum saja. Dalam setiap pengajian, dzikir, atau khataman qur’an, para
jama’ah membawa air aqua atau air matang yang ditempat di dalam botol
atau wadah lainnya. Kemudian air ini diletakkan di tengah-tengah jama’ah
yang tengah melaksanakan dzikir. Bagi kalangan non pesantren memandang
air ini bermacam-macam: ada yang menyebutnya syirik ada yang mengnggap
hal yang diluar jangkauan. Dalam artikel ini saya ingin berdiskusi bahwa
ternyata “banyu putih” ini identik dengan air hexagonal.
Tidaklah
Allah menciptakan sesuatu dengan sia-sia. Apalagi dalam penciptaan
air, hampir 80% tubuh manusia terdiri dari air. Bahkan alam dunia ini
awalnya adalah air. Manusia pun berasal dari air. Namun dalam hasil
obrolan ini tidak membicarakan penciptaan manusia dari air, melainkan
Air Hexagonal. Konon air hexagonal kini banyak dijual di pasaran. Ia
adalah air yang memiliki susunan hexagonal yaitu sifat yang secara
metafisik buakn secara kimiawi dimana susunannya mirip rumah tawon
madu. Bentuk Hexagonal yang segi enam ini ternyata menurut sebuah
penelitian tidak begitu saja terbentuk dengan baik sebab sifat
hexagonal yang ada dalam air ini terpengaruh oleh keadaan
sekitarnya.
Di
dalam fisik Exagonal yang terdapat dalam cairan mampu bertahan ribuan
tahun dan tidak pernah basi. Salah satu contoh cairan hexagonal murni
dan dapat bertahan ribuan tahun tidak basi adalah cairan madu. Apakah
hexagonal terdapat dalam cairan selain madu dan bagaimana cara
membuatnya. Apakah ada bukti ilmiyah yang mendukung pernyataan
tersebut.
Peneliti Air Hexagonal
Untuk
membuktikan asumsi bahwa air hexagonal dapat terbentuk dengan baik
manakala merekam suara-suara yang baik dan sebaliknya hexagonalnya
buruk jika merekam suara yang tidak baik, alangkah baiknya kita bisa
melihat hasil dari penelitian seorang professor non Muslim dari Jepang.
Penelitian ini untuk menjawab asumsi diatas sehingga dapat dibuktikan
secara ilmiyah. Penelitian ini dikerjakan antara tahun 2005-2006.
Dalam
penelitian yang ini, sang professor menyiapkan meneliti dua wadah
air yang ada unsur exagonalnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui dampak dari suara yang dialiri unsur-unsur luar seperti
ucapan kata-kata jorok, menjelakkan orang, berbohong kemudian setelah
beberapa menit buru-buru ditutup rapat. Para wadah air kedua, diisi
dengan kata-kata yang lembut puisi yang indah, kalimat puji-pujian;
kalimah yang lemah lembut lalu segera ditutup rapat kemudian dimasukkan
ke dalam freezer untuk dibuat es.
Setelah
air tersebut membeku, gumpalan esnya diteliti dan difoto untuk
mengetahui sifat-sifat molekulnya, Dengan heran campur kaget sang
professor melihat dengan jelas karakter dua buah air yang berbeda
sifatnya: Wadah yang pertama yang berisi air yang merekam suara yang
jelek seperti musik keras, mantra-mantra, doa-doa orang non muslim dan
lain-lain ternyata bentuk exagonalnya jelek sekali tidak berarturan.
Wadah yang kedua, yang di dalamnya terdapat air yang merekam kalimah
dzikir kalimah-kalimah indah, puji-pujian, shalawat, tahlilan dan
lain-lain, susunan hexagonalnya lebih rapih dan indah sekali.
Masih
belum puas, sang professor penasaran lalu setelah es ini mencair bukan
karena kimia airnya tetapi benar-benar dari suara yang terekam
tersebut, maka ketika dicoba dimasuki sebuah jarum, alangkah lebih
kagetnya, ternyata air yang memiliki susunan hexagonal yang baik, ketika
dimasuki jarum tidak sampai tenggelam. Penelitian ini terangkum dalam
sebuah buku hasil penelitiannya.
Dari
hasil penelitian orang jepang ini, setidaknya kebiasaan orang-orang
yang suka membawa air dalam botol-botol minuman ringan atau teko, yang
diletakkan di tengah-tengah orang-orang berdzikir yang tentunya di
dalamnya dibacakan doa-doa yang bagus, air tersebut mampu merekam
kalimah-kalimah bagus sehingga boleh jadi akan terbentuk susunan
hexagonal yang rapih dan indah. Air ini bagus untuk diminum baik untuk
konsumsi sendiri, anak atau keluarga.
Air Zam-zam
Air
zaman-zam adalah satu-satunya air yang memiliki sifat Hexagonal yang
paling baik di dunia. Sehingga kita bisa melihat jutaan orang Islam yang
pergi haji dipersilahkan meminum air ini dan diizinkan untuk dibawa
pulang sebagai oleh-oleh untuk keluarga dan tetangga. Alasannya
adalah karena sifat kemurian hexagonalnya. Sebab Air ini tidak merekam
suara apa-apa di dalam masjid yang terekam adalah suara-suara orang
beribadah, bertasbih, Al Qur’an dan lain-lain. Tentu saja mata air yang
ada di dalam Mesjid ini tidak merekam suara-suara yang tidak baik karena
tanahnya yang dijaga oleh Allah. Karena kehebatan air zam-zam ini,
para ulama banyak yang meneliti air zam-zam dan hasilnya ternyata sangat
bagus.
Membuat Air Mirip Zam-zam
Air zam-zam terdadapat di tanah haram nun jauh di negeri Arab. Tidak
mudah untuk mendapatkan air dari sana karena mesti mengeluarkan biaya
mahal. Dengan begitu, adakah air yang mirip zam-zam di wilayah dekat
dengan kita. Setidaknya air yang bisa terbentuk hexagonal yang bagus.
Dimanakah sumber-sumbernya dan bagaimana cara membuat air hexagonal
sendiri. Ada dua sumber air yang bagus untuk bisa memiliki sifat pisik
exagonal:
1. Mata air dari Gua yang diziarahi umat Islam
Ternyata ulama sekian ratus tahun yang lalu yang telah meneliti zam-zam ini, sangat bermanfaat. Bagaimana
dengan air yang jauh dari Mekkah. Bagaimana untuk merubah air ini agar
mendekati dengan air zam-zam. Dijelaskan dalam beberapa kitab, bahwa air
yang tidak merekam apa-apa adalah mata air yang ada di gua yang
diziarahi orang Islam. Di sana hanya merekam suara-suara shalawat, tidak
ada dangdut, dll. Berarti air ini masih murni apa lagi jika air yang
masih menetes sangat murni karena belum merekam kata-kata lain selain
shalawat dll.
Ambillah
air ini dan sebelum ditutup bacakan ayat-ayat al qur’an, lalu ditutup
dan bawa pulang. Begitu sampai di rumah dan hendak dibuka sebaiknya
tengah malam dan bacakan saja kalimah-kalimah yang baik, ketikda tidak
ada suara apa-apa. Sampai di situ, silahkan diminum dan anggap saja
dari Masjidil Haram tutup lagi dan buktikan khasiatnya. Demikian
kata pengarang kitab.
2. Air Hujan
Yang
belum tembus merekam suara selain tasbih guruh dan malaikat adalah air
hujan. Karena suara hujan yang disertai dengan gledek dan petir yang
keras merupakan tasbihnya para Malaikat. Sebagaimana Al Qur’an
menyebutkan:
ويسبح الرعد بحمده والملائكة من خيفته
Artinya: “Dan guruh itu bertasbih dengan memuji Allah, (demikian pula) para malaikat Karena takut kepada-Nya,” (Ar Ra’du: 13)
Artinya: “Dan guruh itu bertasbih dengan memuji Allah, (demikian pula) para malaikat Karena takut kepada-Nya,” (Ar Ra’du: 13)
Air
hujan ini sangat bagus sekali dari sisi exagonalnya. Dibandingkan
dengan air murni dari pegunungan (semcam aqua) tidak ada apa-apanya
sebab air pegunungan ini secara terbuka mampu merekam suara-suara
bohong, jeritan manusia, suara-suara mesin dan lain-lain.
Bacaan Hexagonal
Bacaan
apakah yang baik pada air exagonal murni. Untuk bacaan-bacaaan ini
sebenarnya amat tertentu dan bagi orang-orang tertentu karena harus ada
gurunya. Ada bacaan untuk mencerdaskan, untuk memberi efek kesehatan
dan lain-lain. Namun bagi para pengamal toriqah bacaan yang telah
diajarkan guru merupakan bacaan yang palnig tepat! misalnya bacaan
hataman, wiridan maliah sehari-hari maka akan mampu menciptakan air
yang memiliki hexagonal yang bagus yang Insya Allah berdampak luar
biasa.
Pengalaman
seorang guru, ketika ada muridnya yang sering pergi ke luar negeri
karena sering terlibat dalam dalam forum internasional suatu ketika
pikiran orang ini sering blank; tidak inget apa-apa padahal persiapannya
sudah matang. Lalu orang ini disarankan meminim air hujan yang telah
diberi bacaan tertentu. Beerapa hari kemudian, orang ini sering menepon
dan masalah blank spot pikirannya tidak terjadi lagi. Ini adalah bukti
dari hexagonal yang ada dalam air hujan
0 komentar:
Posting Komentar